Universitas LIA Perkenalkan Tradisi Bentou Jepang Melalui Workshop Interaktif

katasulsel@gmail.com
18 Jul 2025 10:30
Headline News 0 16
2 menit membaca

Jakarta, kataandoolo.com — Universitas LIA menyelenggarakan sebuah workshop interaktif yang mengeksplorasi tradisi kuliner khas Jepang, yaitu Bentou, Kamis, 17 Juli 2025

Kegiatan ini menjadi manifestasi nyata dari komitmen institusi tersebut dalam memperkenalkan kekayaan budaya Jepang, khususnya seni meracik dan menyajikan Bentou, kepada khalayak luas yang terdiri atas pelajar SMA, mahasiswa, dan masyarakat umum. Acara berlangsung di Auditorium Universitas LIA, Jakarta Selatan.

Sebagai institusi pendidikan yang memiliki Program Studi Bahasa Jepang, Universitas LIA menempatkan edukasi budaya—seperti pengenalan terhadap tradisi Bentou—sebagai komponen integral dalam pembelajaran lintas budaya (intercultural education). Workshop ini dirancang dengan pendekatan experiential learning, untuk menunjukkan bahwa Bentou tidak sekadar bekal makan siang, melainkan juga cerminan nilai-nilai budaya Jepang yang sarat makna.

Rektor Universitas LIA, Assoc. Prof. Dr. Siti Yulidhar Harunasari, M.Pd., dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya memahami nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam sebuah Bentou. “Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya belajar tentang seni dan kreativitas dalam menyiapkan Bentou, tetapi juga memahami nilai-nilai budaya Jepang seperti kedisiplinan, perhatian terhadap detail, dan cinta kasih yang tercermin dari cara orang Jepang mempersiapkan makanan,” tuturnya, menekankan bahwa Bentou adalah bagian dari cultural literacy.

Workshop ini menghadirkan ahli Bentou dari Jepang, Ishikawa Hanae, sebagai narasumber utama, didampingi oleh Dr. Diah Madubrangti, M.Si., yang turut memperkaya diskursus budaya dalam kegiatan ini. Selama berlangsungnya acara, para pimpinan Universitas LIA dan kedua narasumber mengenakan Yukata, busana tradisional Jepang, sebagai bentuk visualisasi dan penghayatan nilai-nilai budaya Jepang secara simbolik.

Sebanyak 50 peserta yang hadir mendapatkan pengalaman menyeluruh, mulai dari pengantar teoretis mengenai sejarah dan filosofi Bentou, hingga sesi praktik langsung. Dalam sesi praktik ini, peserta dipandu secara step-by-step untuk menyusun Bentou yang tidak hanya memenuhi kaidah gizi seimbang, tetapi juga memenuhi standar estetika visual yang khas dalam budaya Jepang. Mereka mempelajari teknik menata nasi, membentuk lauk, serta menghias kotak bekal sehingga menjadi edible art.

Tingginya antusiasme peserta dalam mengikuti setiap sesi mencerminkan minat publik yang besar terhadap keterampilan membuat Bentou yang autentik dan berakar budaya. Ini menunjukkan bahwa makanan juga dapat menjadi medium pembelajaran lintas budaya yang efektif dan menyenangkan (edutainment).

Kegiatan ini sekaligus meneguhkan posisi Universitas LIA sebagai institusi unggul dalam pembelajaran budaya Jepang yang aktif dan inovatif, apalagi didukung oleh keberadaan Japan Center, hasil kolaborasi strategis dengan Kanda University of International Studies. Melalui fasilitasi kegiatan seperti workshop Bentou ini, Universitas LIA terus memainkan perannya sebagai jembatan dialog budaya antara Indonesia dan Jepang dalam konteks cultural diplomacy dan pendidikan global.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x
x