Dorong Inovasi Pendidikan, IAI Rawa Aopa Konawe Selatan Hadirkan Dosen Standford Di Kuliah Umum Daring

kataandoolo
16 Agu 2025 10:36
2 menit membaca

JAKARTA, kataandoolo.com– Inisiatif lintas institusi menghadirkan warna baru dalam dunia pendidikan tinggi Indonesia. Institut Agama Islam Rawa Aopa Konawe Selatan (IAI Rawa Aopa KSR) bersama Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAI NU) Bangil, didukung PB IKAMI Sulsel dan BPP KKSS, menggelar kuliah umum daring yang menghadirkan peneliti asal Stanford University.

Kegiatan yang disiarkan melalui platform Zoom ini menjadi wadah untuk memperluas wawasan mahasiswa di luar batas ruang kelas. “Kami ingin mahasiswa bisa belajar dari perspektif akademisi global, sehingga mereka memiliki pandangan yang lebih utuh tentang perkembangan ilmu,” ujar Ismail Suardi Wekke, penggagas acara sekaligus Academic Development Fellowship IAI Rawa Aopa.

Ismail menuturkan, kolaborasi ini merupakan contoh nyata sinergi tiga pilar—perguruan tinggi, organisasi mahasiswa, dan organisasi kekeluargaan. Ide awal lahir dari keinginan mahasiswa untuk memahami lebih jauh tentang kecerdasan buatan (AI) dan big data. Dengan dukungan penuh dari kampus dan jejaring organisasi, kesempatan belajar lintas negara akhirnya terwujud.

Ketua Umum PB IKAMI Sulsel, Andi In’amul, menyebut kehadiran akademisi Stanford adalah bukti kuatnya peran kolektif organisasi. “Kami bangga dapat membuka akses seluas-luasnya. Dukungan dari banyak pihak menjadi kunci terlaksananya kuliah umum ini,” ujarnya.

Dalam sesi pemaparan, Dr. Mansur Maturidi Arief, lulusan ITS yang kini berkarier di Stanford, menjelaskan cara kerja AI melalui studi kasus risetnya. Ia menekankan bahwa inovasi menuntut kolaborasi lintas disiplin dan budaya. “Teknologi hanya salah satu bagian. Tantangan masa depan menuntut kerja sama antarilmu dan antarbangsa,” paparnya.

Diskusi yang berlangsung setelahnya semakin menghidupkan suasana. Pertanyaan mahasiswa seputar etika AI hingga potensi kontribusi Indonesia di bidang teknologi global menunjukkan antusiasme tinggi. Kuliah umum ini tidak sekadar transfer ilmu, tetapi juga ruang inspirasi bagi generasi muda.

IAI Rawa Aopa KSR memastikan bahwa kuliah umum kolaboratif akan terus berlanjut. “Ini awal dari perjalanan panjang. Kami ingin membuka jalan agar mahasiswa di daerah pun bisa terhubung dengan pakar kelas dunia,” kata Ismail menutup.

Langkah ini sekaligus menegaskan bahwa ketika perguruan tinggi, mahasiswa, dan komunitas bergerak bersama, peluang untuk membawa pendidikan Indonesia ke panggung global menjadi semakin nyata.

kataandoolo.com adalah media jaringan (Network) dari katasulsel.com

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x
x